Jumat, 25 Desember 2009

Buku : The Secret


Menariknya kategori ini terletak pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak habis-habisnya menyediakan ide untuk dieksplorasi: afirmasi dari “kitab-suci” keagamaan tentang martabat manusia rupa-rupanya tidaklah mudah untuk ditelan dan di-”iman”-i begitu saja! Revelasi tentang “rahasia kehidupan” yang diungkap oleh para “leluhur” sejarah umat manusia di jaman dulu mungkin terasa terlalu “naif” atau simple untuk dimengerti. Bahasa orang di era (post-) modern rupa-rupanya memerlukan cara pembahasan yang sesuai dengan konteks jamannya, dan kadang-kadang terkesan kurang puas dengan pernyataan yang terlalu simple! Itulah manusia, makhluk yang belum selesai berevolusi! Energi (positif dan negatif) menjadi kata kunci dalam buku ini. Manusia menjadi agen perubahan yang mampu menyerap dan memancarkannya baik untuk dirinya sendiri maupun untuk semesta di sekitarnya. Sebagai agen yang mempunyai kehendak bebas manusia mampu mengelola energi-energi yang menyelimutinya, sekaligus diapun menerima efek balik dari energi-energi itu karena dia tidak mungkin terlepas dari konstelasi semesta ini. Buku ini, mendidik kesadaran mengenai hal ini: Mulailah berpikir positif, sugesti diri positif, bangunlah mindset positif dan bersyukur atas hidup ini apapun keadaannya. “Kesuksesan” adalah goal dari pengelolaan energi-energi itu. Entahlah, bagaimana satu kata ini harus dimengerti secara “benar”. Bagaimana harus dikatakan untuk menggambarkan status “sukses sebagai manusia“? Sepertinya ada konsep tertentu di balik kata kesuksesan ini. Terbayang dalam pikiran bahwa ada tegangan antara takdir (fate) dengan pilihan bebas, sadar dan bertanggung jawab; sementara itu manusia juga telah mengenali adanya rahmat dan anugerah yang dia terima dari sononya atas keunggulan-keunggulan yang melekat pada martabatnya. Siapakah sebenarnya manusia itu? Dan kapankah manusia menampakkan keluhurannya sebagai manusia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar