Jumat, 31 Desember 2010

Tugas Perilaku Konsumen 2

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN

1. Faktor Budaya
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Hal ini dikarenakan adanya kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya dan lembaga penting lainnya. Faktor ini terdiri dari budaya masyarakat, sub-budaya, dan kelas sosial.
a) Kultur / Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku pembentuk seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
Budaya merupakan cara menjalani hidup suatu masyarakat yang ditransmisikan para anggota masyarakatnya dari generasi ke generasi berikutnya. Proses transmisi dari generasi ke generasi dalam perjalanannya mengalami berbagai macam proses distorsi dan penetrasi budaya lain. Hal ini memungkinkan karena informasi dan mobilitas anggota suatu masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya mengalir tanpa hambatan. Interaksi antar anggota masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya semakain intens. Oleh karena itu, dalam proses transmisi budaya dari generasi ke generasi, proses adaptasi budaya lain sangat memungkinkan. Misalnya : proses difusi budaya popular dari Negara-negara barat, sehingga budaya Indonesia sudah tidak lagi dijadikan dasar dalam bersikap dan berperilaku.


b) Sub Kultur / Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok - kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis. Dimana untuk sub budaya dipengaruhi oleh ras, etnik, agama, kelompok, letak geografis, dan lainnya. Ketika sub budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang lebih cermat.

c) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Pembagian masyarakat ke dalam golongan / kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misalnya tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
Kelas sosial terdiri atas beberapa ciri, yang mana ciri pertama adalah orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung untuk bertingkah laku lebih seragam dari pada dua kelas sosial yang berbeda; ciri kedua adalah orang-orang yang menempati posisi inferior atau superior sehubungan dengan kelas sosial mereka; ciri ketiga adalah kelas sosial seseorang ditandai dengan sekumpulan variabel seperti: pekerjaan, pendidikan, penghasilan, dan lainnya; dan ciri keempat adalah orang yang pindah dari strata sosial satu ke strata sosial lainnya baik ke atas maupun ke bawah sepanjang hidup mereka.

2. Faktor Sosial
Faktor ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status.
a) Kelompok Acuan
Kelompok acuan adalah kelompok - kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Kelompok acuan dapat terbagi kedalam :
• Kelompok primer dan kelompok sekunder
• Kelompok aspirasional dan kelompok dissosiatif
• Kelompok opinion leader dan kelompok follower
Kelompok acuan disekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misalnya kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dan lain – lain.

b) Keluarga
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
 Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
 Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
 Siapa yang melakukan pembelian.
 Siapa pemakai produknya.
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Didalam faktor keluarga terdapat dominasi atas anggota yang satu terhadap anggota yang lainnya atau adanya kesepakatan dari masing - masing anggota keluarga. Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.
• Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung
• Keluarga prokreasi (family of procreation) yaitu pasangan (suami atau istri) dan anak-anak
Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran setiap anggota keluarga dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Asumsi yang dibuat mengenai peran - peran pembelian harus dicek melalui riset konsumen sehingga pemasar dapat membuat bauran pemasaran yang tepat ditujukan terhadap individu yang tepat. Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar, khususnya untuk aktivitas dari keluarga - keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya konsep siklus hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu. Siklus hidup keluarga modern didasarkan pada usia (dari individu wanita dalam rumah tangga, jika tepat), yang ditelusuri dalam kelompok - kelompok usia muda (young), usia menengah (middle aged). Dan kelompok usia lebih tua (elderly). Usia yang beragam ini dipengaruhi oleh dua bentuk peristiwa penting, yaitu pernikahan dan pemisahan (baik karena perceraian atau kematian), dan hadirnya anak pertama dan anak paling akhir. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.

c) Peran dan Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. Peran dan status ini lebih merupakan pengakuan keberadaan dari individu tersebut. Peran (role) meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing -masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.


Referensi :
1) wsmulyana.wordpress.com
2) trisetyobudiono.weebly.com
3) belajarmanagement.wordpress.com
4) wardoyo.staff.gunadarma.ac.id
5) www.psikologizone.com
6) theprincessholic.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar