Selasa, 30 November 2010

Makalah : Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan Budaya Nasional


Topik Makalah

Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan

Budaya Nasional

Kelas : 1-EA21

Dateline Makalah : 16 Oktober 2010

Tanggal Penyerahan atau Upload Makalah : 16 Oktober 2010

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M

Nama Lengkap

Tanda Tangan

18209009

Rosmawati

Program Sarjana Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Selain sebagai tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan Budaya Nasional. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus belajar lebih banyak untuk mengetahui segala aspek Ilmu Budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia dan kita harus terus berkarya dengan penuh kreativitas dalam menggali Ilmu Budaya Dasar.

Kami sadar bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dalam makalah ini.

13 Oktober 2010

Penulis



DAFTAR ISI

Daftar Isi

Kata Pengantar ..……………………………………………………………………………….i

Daftar Isi ..……………………………………………………………………………………..ii

BAB I Pendahuluan .....………………………………………………………………………..1

1. Latar Belakang .....…………………………………………………………………………1

2. Tujuan .....…………………………………………………………………………………..2

3. Sasaran …….……………………………………………………………………………….2

BAB II Permasalahan ………...……………………………………………………………….3

1. Kekuatan ……...……………………...…………………………………………………….3

2. Kelemahan ………………………...….…………………………………………………....3

3. Peluang …………..………………………………………………………………………...4

4. Tantangan ………………………………………………………………………………….4

BAB III Penutup ……………………………………………………………………………...5

Kesimpulan …………………………………………………………………………………...5

Rekomendasi ……………………………………………………………………………….....5

Referensi ……………………………………………………………………………………...6



BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebudayaan pada perkembangannya di era globalisasi ini seolah dikalahkan oleh adanya kemajuan teknologi yang dapat menghadirkan berbagai macam corak kesenian dan setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh masyarakat dimasa sekarang ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut didukung pula oleh arus globalisasi, yang seharusnya diimbangi dengan berkembangnya kebudayaan kesenian asli sehingga dapat berjalan beriringan / bersama - sama dan ikut pula mewarnai masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang tumbuh cukup subur di negara ini.

Walaupun teknologi di era globalisasi ini sudah menjadi faktor dominan dalam kultur kehidupan manusia masa kini dan sudah menjadi ketergantungan yang hebat, namun sebaliknya kita harus dapat mewarnai era globalisasi ini dengan dikembangkannya kebudayaan negeri sendiri.

Dalam sejarah perkembangannya, bangsa Indonesia pernah menciptakan puncak-puncak kreasi dan karya yang sampai sekarang masih dikagumi. Kreasi dan karya budaya tersebut merupakan hasil akal, budi, dan pikiran manusia sebagai makhluk paling sempurna yang tak ternilai harganya. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa dengan masyarakatnya yang pluralistic mempunyai berbagai macam, bentuk, dan variasi dari kesenian budaya. Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh peradaban budayanya.

Dengan adanya kebudayaan nasional yang supraetnis, berdasarkan hakikat unsur dan proses pembentuknya, maka harus mempunyai daya cakup yang luas sehingga meliputi seluruh rakyat dan wilayah Indonesia. Dalam lingkungan budaya nasional yang supraetnis demikian, setiap masyarakat Indonesia tidak mendapat perlakuan diskriminatif. Budaya demikian diharapkan dapat memberikan rasa kesatuan dan persatuan bagi setiap warga negara Indonesia, yang merupakan perekat yang sangat diperlukan, terutama akhir-akhir ini, ketika marak terdengar keinginan kelompok-kelompok tertentu di tanah air untuk memisahkan diri dalam negara-negara bagian. Salah Salah satu unsur budaya yang dapat berperan ialah bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

1


2. Tujuan

Tujuan diperlukannya peran budaya daerah dalam memperkokoh ketahanan budaya nasional yaitu :

a. Agar masyarakat sadar akan kebudayaan bangsa dengan dihidupkannya kembali kesenian yang diharapkan generasi terdahulu dapat memberikan pengetahuannya kepada generasi muda saat ini yang tidak seharusnya hanya mengenal teknologi formal saja melainkan budayanya sendiri sehingga generasi muda dapat mewujudkan, mengembangkan dan mengkomunikasikan karya – karya dan objek – objek kebudayaan Bangsa Indonesia

b. Membina dan mengembangkan kebudayaan nasional yang beralih ikut berpartisipasi membina bangsa dan memperkuat kelangsungan hidup bangsa dan negara

c. Dengan mengubah sikap dan juga perilaku masyarakat Indonesia agar dapat meningkatkan jiwa patriotisme, rasa memiliki budaya yang beraneka ragam dengan melestarikan dan mempertahankan kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia saat ini yang merupakan asset Bangsa Indonesia dimasa sekarang dan di masa yang akan datang

d. Meningkatkan kualitas seniman Indonesia

e. Mendorong potensi seniman Indonesia dalam menghadapi proses silang budaya dan juga memperkaya kebudayaan nasional

3. Sasaran

Sasaran dari peran budaya daerah dalam memperkokoh ketahanan budaya nasional yaitu

a. Terwujudnya kerjasama yang sinergis antar masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian kekayaan budaya.

b. Terwujudnya masyarakat yang berkepribadian, berbudi luhur dan sejahtera dalam pengamalan nilai-nilai dan pemanfaatan kekayaan budaya.




BAB II PERMASALAHAN

Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1. Kekuatan (Strength)

a. Kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam seperti suku, kesenian dan kekayaan nilai budaya yang multikurtural

b. Keanekaragaman seni dan keunikan budaya menjadi warisan negara dan dunia di antaranya wayang dan keris yang telah di tetapkan sebagai warisan dunia

c. Dengan keanekaragaman budaya yang ada, dapat meningkatkan kemampuan pemerintah untuk mengembangakan daya tarik wisatawan asing terhadap budaya kita

d. Peran Departemen Kebudayaan yang aktif dalam forum kerjasama kebudayaan ditingkat internasional, regional serta sub regional memberikan kesempatan yang luas bagi dukungan masyarakat internasional terhadap pembangunan kebudayaan nasional sehingga dapat mendorong potensi masyarakat dalam menghadapi proses silang budaya dan juga memperkaya kebudayaan nasional

2. Kelemahan (Weakness)

a. Masih kurangnya apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri

b. Kurangnya informasi terhadap masyarakat jika ada pembaharuan dan budaya baru yang muncul

c. Masih lemahnya peta dan sistem informasi kekayaan budaya berupa peta budaya dan dokumen arsip nasional

d. Krisis nilai budaya atau jati diri nasional terhadap nilai-nilai sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah di anggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai matrialisme

e. Tidak mampunya bangsa Indonesia mengembangkan budaya global yang lebih relevan untuk upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa



3. Peluang (Opportunity)

a. Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap ketahanan budaya jika adanya akulturasi budaya yaitu ciri khas dan identitas kebudayaan semakin berkembang

b. Penghargaan dunia atas warisan budaya lokal mampu mengangkat citra dan martabat bangsa dan Negara

c. Banyaknya lembaga atau pihak di luar negeri yang tertarik akan budaya bangsa baik berupa benda peninggalan sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) maupun dengan kesenian dan nilai tradisi

d. Kemajuan teknologi membuka peluang untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya

e. Kekayaan budaya yang melimpah mampu menjadikan daya tarik budaya untuk mendatangkan wisatawan asing

f. Meningkatnya budaya pembelajar (learning culture) yang berorientasi iptek dan kesenian sehingga mampu mendukung upaya untuk peningkatan peradaban manusia

g. Terwujudnya pengelolaan aset budaya yang dapat dijangkau secara adil bagi masyarakat luas sehingga dapat berfungsi sebagai sarana edukasi, rekreasi dan pengembangan kebudayaan secara optimal dan berkelanjutan

h. Terwujudnya kebijakan pengelolaan keragaman budaya yang komprehensif, sistematis dan berkelanjutan untuk memperkokoh integrasi bangsa

4. Tantangan / Hambatan (Threats)

a. Masih kurangnya penghargaan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual di bidang kebudayaan dengan melihat terjadinya hak paten atas karya dari pembajakan seni budaya kita

b. Lemahnya SDM pengelola kekayaan budaya baik tingkat pusat maupun daerah

c. Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak negatif terhadap ketahanan budaya seperti kemungkinan terjadinya kehilangan nilai budaya Indonesia yang saat ini makin memudar

d. Kekayaan budaya bangsa baik dalam bentuk benda dan yang tak benda belum di kelola secara sinergis dalam rangka pembangunan nasional

4




BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

Masih kurangnya rasa memiliki dan rasa cinta masyarakat terhadap budaya Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat sekaligus generasi penerus Bangsa Indonesia harus perduli sejak dini untuk tetap melestarikan budaya bangsa dan selalu menjunjung tunggi nilai kebudayaan agar tidak punah.

2. Rekomendasi

Melakukan pembaharuan budaya dan belajar dengan menanamkan pendidikan dan pengetahuan tentang berbagai macam kebudayaan Bangsa Indonesia sejak dini supaya budaya kita dapat diteruskan sebagai warisan bangsa yang tidak ternilai harganya, tidak punah dan di ambil atau dibajak oleh negara lain. Tetap terus berkarya dan belajar berbagai macam kesenian budaya misalnya dengan memperkenalkan kesenian wayang kulit wayang golak atau memakai batik yang merupakan ciri khas dari pakaian Bangsa Indonesia yang sebenarnya batik itu bukan hanya pakaian formal saja tetapi dapat dipakai dalam setiap acara. Sebagai masyarakat sekaligus generasi penerus bangsa kita harus bangga terhadap kubadayaan dalam negeri yang hamper sebagian besar sudah di kenal di mancanegara.




REFERENSI

digilib.petra.ac.id

www.fsrd.itb.ac.id

www.bappenas.go.id

www.mail-archive.com

Dra.Elly M Setiadi M.Si, Drs.H.Kama Hakam M.Pd dan Drs.Ridwan Effendi M.Ed, 2008.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Prenada Media,Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar